Fakta seputar chemical peeling
- Hal ini merupakan metode pengelupasan kimia kulit rusak atau mati dengan cara alami dan dapat menimbulkan luka dangkal.
- Chemical peeling dapat memperbaiki kerusakan kulit dan meningkatkan penampilan kulit.
- Kedalaman di mana kerusakan terjadi ditentukan oleh sifat kimia yang diaplikasikan pada kulit.
- Jenis metode kimia yang digunakan tergantung pada masalah kulit yang akan diobati.
- Masalah kulit yang bisa diobati dengan chemical peeling adalah karena kerusakan akibat sinar matahari atau sinar ultraviolet.
- Karena sebagian besar chemical peeling menimbulkan luka ringan, perlu adanya periode penyembuhan.
- Seperti halnya prosedur bedah, ada risiko yang ditimbulkan oleh chemical peeling seperti jaringan parut, infeksi, dan perubahan warna yang tidak diinginkan
Saat ini metode ini dilakukan untuk mengurangi
tanda-tanda kerusakan akibat paparan sinar matahari maupun bekas luka akibat
jerawat.
Orang yang cocok untuk melakukan
terapi dengan chemical peeling adalah seseorang dengan kulit rusak akibat sinar
matahari, pigmentasi tidak merata, dan keratosis actinic (kanker kulit).
Paparan sinar matahari dapat
mengakibatkan kerutan halus, penipisan kulit, bintik-bintik, dan kanker kulit.
Selain itu, chemical peeling juga dapat mengobati bekas jerawat dan jaringan
parut.
Mekanisme kerja Chemical Peeling :
-Destruksi/nekrosis permukaan kulit (beberapa menit)
-Pengelupasan kulit kering (beberapa hari)
-Stimulasi keratinosit epidermis
-Mempercepat kolagenisasi
Setiap perawatan kuit baik alami atau
medis akan memberikan manfaat, termasuk chemical peeling ini seperti berikut :
1. Memudarkan bekas jerawat
Timbulnya jerawat dapat menimbulkan efek
yang berkepanjangan bagi penampilan, karena saat jerawat telah sembuh, masih
tertinggal bekas jerawat yang tak kalah mengganggunya. Manfaat chemical peeling
merupakan salah satu metode pengobatan bekas jerawat dengan menggunakan bahan
anti acne untuk membantu mengatasi jerawat yang masih aktif, menyamarkan bekas
jerawat, mengontrol kadar minyak pada kulit wajah, serta membantu mengatasi
pori pori besar. Biasanya penggunaan peeling ini dilakukan dalam dua minggu
sampai satu bulan selama 4 hingga 6 kali.
2. Mengatasi penuaan kulit
Tanda-tanda penuaan seperti garis garis
halus, keriput maupun liver spot. Serial peeling yang dilakukan adalah dalam
kurun waktu satu bulan sekali selama 6-8 kali. Penggunaan jenis peeling ini
akan menimbulkan pengelupasan kulit, yaitu medium peeling maupun deep peeling.
3. Mengatasi kerusakan kulit
akibat sinar matahari
Salah satu efek dari radiasi sinar
matahari yang berlebihan pada kulit adalah kulit yang nampak kusam, kasar, sera
terjadi perubahan warna kulit. Dengan metode chemical peeling, lakukan
perawatan selama dua minggu sebanyak 4 hingga 6 kali untuk meringankan
meringankan gangguan tersebut.
4. Menghaluskan
dan memberikan efek segar pada kulit
Metode chemical peeling dapat menembus
lapisan kulit bagian atas. Hal ini dapat membuat lapisan kulit yang sudah mati
atau rusak dapat mengelupas dan digantikan dengan lapisan kulit yang ada di
bawahnya, yaitu kulit yang untuk menghaluskan tekstur kulit yang kasar
5. Merangsang
pertumbuhan sel-sel kulit dan produksi kolagen
Manfaat chemical peeling lainnya,
yang bisa didapatkan adalah kulit dapat telihat lebih cerah karena
terjadinya regenerasi kulit. Selain itu, chemical peeling juga bermanfaat untuk
memproduksi kolagen dalam kulit.
Tips Perawatan saat Melakukan Chemical Peeling
Agar
manfaat chemical peeling ini dapat diasakan, sebaiknya lakukan perawatan
sebelum dan sesudah melakukan treatment ini, seperti berikut :
Sebelum melakukan chemical peeling
Beberapa
hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan tindakan chemical peeling agar
nantinya hasil yang diperoleh bisa memuaskan hati Anda serta dapat mengurangi
resiko terjadinya efek samping yang tidak diinginkan antara lain adalah :
- Menghindari paparan sinar matahari secara langsung
- Mengurangi penggunaan make up yang berlebihan
- Menghindari trauma kulit seperti akibat gosokan, atau garukan
- Menggunakan produk yang banyak mengandung skin exfoliating, misalnya retinoid dan AHA minimal dua minggu sebelum dilakukan treatment ini dan menghentikannya tiga hari sebelum treatment.
- Konsultasi dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan yang bisa terjadi setelah treatment chemical peeling.
Setelah Chemical Peeling
Setelah
treatment chemical peeling dilakukan, kulit wajah akan lebih rentan terhadap
timbulnya berbagai trauma, seperti infeksi kuman maupun paparan sinar matahari
seperti kulit terasa lebih kering, kemerahan, gatal, perih atau sensasi seperti
terbakar. Hal ini merupakan hal yang normal, selama tidak ada gejala iritasi
pada kulit. Berikut hal yang perlu dilakukan pasca chemical peeling :
- Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan iritasi seperti menggosok maupun menggaruk kulit
- Jika terjadi iritasi, oleskan krim anti iritasi sesuai dengan petunjuk dokter.
- Hindari paparan sinar matahari secara langsung
- Menggunakan tabir surya maupun pelembab secara teratur
- Sebaiknya menghindari penggunaan produk-produk yang dapat menimbulkan pengelupasan pada kulit pasca chemical peeling
Penggunaan dan Efek Samping Chemical Peeling
Umumnya
chemical peeling hanya cocok digunakan pada seseorang dengan kondisi kulit
terang dan berambut. Beberapa kondisi juga kurang memungkinkan untuk melakukan
peeling ini, termasuk :
- Seseorang yang memiliki warna kulit gelap
- gangguan infeksi
- penyakit kulit
- penderita herpes
- wanita hamil maupun menyusui
- psoriasis
- eksim
- dermatitis
- rosacea (acne / jerawat)
- Sedang menggunakan beberapa jenis obat-obatan tertentu
Beberapa
kondisi komplikasi seperti jaringan parut, alergi, luka, hingga perubahan warna
kulit secara permanen merupakan efek samping pengguaan chemical peeling.
sangat disarankan bagi yang ingin
menggunakan jenis produk chemical peeling tertentu untuk berkonsultasi dan
menggunakan jasa para ahli seperti dokter kulit, aesthetician, ahli bedah
plastik, bedah mulut dan maksilofasial, atau otolaryngologist sebelum prosedur
ini dilakukan.